Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional dan Tantangan Pemberantasan Narkoba di Kepulauan Nias

KepulauanNias.com - Pada tanggal 26 Juni 2024 lalu, peringatan Hari Anti Narkotika Internasional menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah Kepulauan Nias, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkotika dan upaya pencegahannya. Dalam konteks ini, tokoh pemuda Nias, Paulus Sohahau Halawa, yang juga Anggota DPRD periode 2024-2029, menyoroti masalah serius penyalahgunaan narkotika di daerahnya.

Pentingnya Kesadaran dan Peran Masyarakat

Paulus Sohahau Halawa menegaskan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkotika bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah atau kepolisian semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Hal ini mencakup individu, keluarga, lingkungan, dan komunitas, terutama dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkotika yang dapat merusak potensi dan kewarasan mereka.

Dalam pernyataannya, Paulus menggambarkan bagaimana kehadiran narkotika telah menyebar di wilayah kepulauan Nias, tercermin dari seringnya penangkapan oleh Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Nias dan Nias Selatan. Data yang dirilis oleh kasi Humas Polres Nias, Iptu O. Daeli, menunjukkan bahwa selama periode Januari-Juni 2024, telah ada 23 kasus yang berhasil diungkap dengan melibatkan 22 tersangka laki-laki dan 1 tersangka perempuan, serta barang bukti berupa 46,9 gram jenis sabu-sabu.

Tantangan dan Ancaman yang Dihadapi

Di tengah upaya pemerintah dan kepolisian untuk menanggulangi peredaran narkotika, terdapat tantangan yang signifikan. Krisnawati Zega, seorang ibu rumah tangga dari Nias, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak luas yang ditimbulkan oleh peredaran narkotika dan judi online di komunitas mereka. Menurutnya, kedua fenomena ini tidak hanya mengancam kesehatan dan masa depan generasi muda, tetapi juga berpotensi menghancurkan stabilitas ekonomi keluarga.

Krisnawati menyoroti perlunya langkah-langkah tegas dari pemerintah dan penegak hukum untuk mengatasi masalah ini. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap pintu-pintu masuk ke wilayah kepulauan Nias, seperti pelabuhan dan bandara, guna mencegah masuknya narkotika dan barang terlarang lainnya.

Upaya Pemberantasan dan Harapan Masyarakat

Sebagai respons terhadap permasalahan ini, Krisnawati dan masyarakat Nias secara luas berharap agar pemerintah setempat, kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mengintensifkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkotika. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi generasi muda dari godaan narkotika yang menghancurkan.

Peran Media dan Kesadaran Masyarakat

Dalam upaya menciptakan kesadaran masyarakat, peran media massa seperti Radio Republik Indonesia (RRI) sangatlah penting. Melalui berita-berita dan liputan yang tepat, media dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika dan pentingnya pencegahan. Liputan yang mendalam dan berimbang mengenai kasus-kasus penyalahgunaan narkotika, seperti yang dilakukan oleh RRI, dapat memberikan informasi yang diperlukan serta memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam melindungi lingkungan dari bahaya narkotika.

Kesimpulan

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini di Nias tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga panggilan untuk bertindak lebih keras dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkotika. Dengan kerjasama yang solid antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera bagi seluruh warga Kepulauan Nias.

Dalam menanggapi tantangan ini, kesadaran akan bahaya narkotika perlu terus ditingkatkan, sementara tindakan pencegahan dan penindakan harus dijalankan secara adil dan efektif. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa masa depan generasi muda tidak tergerus oleh ancaman yang merusak ini.(*)