Pelestarian Budaya Nias di Era Globalisasi: Peran Perguruan Tinggi

Pelestarian Budaya Nias di Era Globalisasi: Peran Perguruan Tinggi

Smallest Font
Largest Font

KepulauanNias.com - Kepulauan Nias, sering disebut sebagai Pulau Impian, merupakan sebuah permata budaya di pesisir barat Pulau Sumatra. Kekayaan alam dan budayanya tidak hanya memikat mata tetapi juga menawarkan peluang untuk mendalami warisan budaya yang mendalam. Namun, di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, identitas budaya Nias menghadapi ancaman serius.

Dalam menghadapi tantangan ini, perguruan tinggi di Kepulauan Nias memiliki peran krusial dalam melestarikan dan memperkuat budaya Nias. Dengan keberadaan sedikitnya 17 perguruan tinggi, kawasan ini memiliki sumber daya yang potensial untuk menjadi benteng ketahanan budaya. Faigiziduhu Ndruru, seorang tokoh Nias, menekankan pentingnya kampus sebagai lembaga pendidikan multikultural dalam mempromosikan pemahaman dan toleransi antarbudaya melalui kurikulum yang inklusif.

Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pelestarian Budaya

Salah satu pilar penting Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat, yang mengharuskan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang memperkaya komunitas mereka. Di Kepulauan Nias, ini berarti terlibat dalam pelestarian budaya setempat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menjaga budaya lokal tetapi juga membantu memperkuat identitas dan tradisi masyarakat Nias yang kaya.

Mahasiswa dapat memilih untuk mengeksplorasi berbagai aspek budaya Nias melalui proyek akademik mereka, seperti skripsi. Memilih topik yang berkaitan dengan budaya Nias tidak hanya memperdalam pemahaman mereka sendiri tetapi juga berkontribusi pada dokumentasi dan penyebaran pengetahuan tentang tradisi unik pulau tersebut. Ini adalah cara yang efektif untuk memastikan bahwa warisan budaya Nias dipelihara dan dihargai oleh generasi muda.

Selain itu, partisipasi aktif dalam festival dan kompetisi bertema budaya menawarkan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat lebih dalam dengan komunitas mereka. Melalui kegiatan semacam ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang pentingnya pelestarian budaya tetapi juga memainkan peran aktif dalam merayakannya. Ini membantu dalam membangun sebuah jembatan antara generasi dan memastikan bahwa tradisi Nias terus hidup di hati dan pikiran masyarakatnya.

Strategi Penggalian Potensi Pariwisata dan Pelestarian Budaya

Faigiziduhu Ndruru juga menyarankan bahwa perguruan tinggi di Kepulauan Nias harus menghidupkan semangat 'Nias Pulau Impian' secara masif dan berkelanjutan. Melalui kegiatan kemahasiswaan dan kolaborasi dengan masyarakat serta pemerintahan daerah, perguruan tinggi dapat menjadi garda terdepan dalam memperkuat identitas budaya Nias.

Tagline "Nias Pulau Impian" telah menjadi identitas yang kuat dan menyatukan warga Nias, baik di dalam maupun di luar daerah. Kegiatan seperti Pesta Yaahowu dan pembukaan rute penerbangan langsung oleh Garuda Indonesia dari Jakarta ke Bandara Binaka adalah beberapa contoh nyata dari implementasi gagasan ini.

Tantangan dan Harapan

Meskipun ada kemajuan yang telah dicapai dalam upaya pelestarian budaya, berbagai tantangan masih terus muncul, salah satunya adalah pergantian kepala daerah yang sering kali membawa perubahan dalam prioritas kebijakan. Ditambah lagi, pandemi COVID-19 telah memperlambat banyak inisiatif budaya, yang berpotensi mengurangi semangat masyarakat terutama di kalangan pemuda. Kondisi ini menuntut strategi yang lebih adaptif dan tangguh untuk mempertahankan momentum yang sudah ada.

Dalam konteks ini, peran generasi muda Nias menjadi sangat krusial. Penting bagi mereka untuk tidak hanya menghargai dan bangga akan warisan budaya mereka, tetapi juga untuk mengambil peran aktif dalam upaya pelestarian. Ini bisa melalui berbagai cara, seperti terlibat dalam organisasi budaya, berpartisipasi dalam acara kebudayaan, atau menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang kekayaan budaya mereka.

Oleh karena itu, penting bagi komunitas dan pemerintah setempat untuk mendukung dan memfasilitasi partisipasi aktif pemuda dalam pelestarian budaya. Melalui pendidikan, penyediaan sumber daya, dan penciptaan platform yang memungkinkan ekspresi dan inovasi budaya, semangat pelestarian budaya bisa kembali dinyalakan. Dengan begitu, kearifan lokal tidak hanya dilestarikan tetapi juga terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Penutup

Kepulauan Nias, dengan semua pulau berpenghuni yang ada, merupakan kunci untuk menjaga keanekaragaman budaya Indonesia. Melalui pendidikan, kesadaran, dan partisipasi aktif, kita dapat memastikan bahwa budaya Nias tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di masa depan. 'Salam Nias Pulau Impian, YAAHOWU'—mari kita semua bergandengan tangan dalam melestarikan kekayaan yang tak ternilai ini.(*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow