Membangkitkan Kembali Warisan Budaya Melalui Pelatihan Batik di Kepulauan Nias

Membangkitkan Kembali Warisan Budaya Melalui Pelatihan Batik di Kepulauan Nias

Smallest Font
Largest Font

KepulauanNias.com - Pada tanggal 20 Juni 2024, di kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, sebuah acara penting bagi pengembangan industri kreatif lokal berlangsung. Pelatihan membatik se-Kepulauan Nias diresmikan oleh Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara, Dessy Hassanudin. Acara ini tidak hanya menjadi langkah strategis untuk meningkatkan keterampilan pengrajin batik lokal, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang kaya di daerah tersebut.

Mengenalkan Kembali Batik ke Kepulauan Nias

Kepulauan Nias, terletak di utara Sumatera, dikenal dengan kekayaan budaya yang unik. Dari bahasa, tarian, hingga seni ukir kayu, Kepulauan Nias telah lama mempertahankan identitasnya yang kuat. Namun, dalam era globalisasi ini, tantangan untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal menjadi semakin mendesak.

Salah satu upaya konkret untuk menjaga keberlangsungan budaya adalah melalui pengembangan batik. Batik, sebuah seni tekstil yang memadukan motif-motif khas dengan teknik pewarnaan yang rumit, telah lama menjadi bagian dari kebudayaan Jawa yang terkenal di seluruh dunia. Namun, di luar Jawa, pengembangan batik sering kali belum mendapat perhatian yang cukup, termasuk di Kepulauan Nias.

Visi dan Misi Pelatihan Memuatik Se-Kepulauan Nias

Dalam pelatihan yang diadakan di Omo Nukha Nibira Collection by Wery, Gunungsitoli, Dessy Hassanudin menekankan pentingnya pelatihan ini dalam menghasilkan wirausahawan batik yang profesional. Acara ini diikuti oleh 20 peserta dari seluruh Kepulauan Nias, yang masing-masing diberi kesempatan untuk belajar langsung dari instruktur batik yang berpengalaman.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas karya seni batik yang dihasilkan, sehingga dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Hal ini sejalan dengan visi Dekranasda Sumut untuk terus mendukung pengembangan kriya lokal, dengan harapan bahwa batik Kepulauan Nias bisa menjadi produk yang dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dukungan dan Apresiasi dari Pihak Terkait

Pelatihan ini tidak hanya mendapat dukungan dari Dekranasda Sumut, tetapi juga melibatkan berbagai pihak terkait lainnya. Veny Sowa’a Laoli, Ketua Dekranasda Gunungsitoli, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang diambil oleh Pj Ketua Dessy Hassanudin untuk memusatkan kegiatan ini di Gunungsitoli. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di daerah, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meskipun pelatihan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Salah satunya adalah memastikan agar karya-karya batik yang dihasilkan memiliki nilai jual yang kompetitif dan mampu bersaing di pasar yang semakin global. Hal ini membutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah daerah, pengusaha lokal, dan masyarakat untuk terus mendukung dan mempromosikan produk-produk batik Kepulauan Nias.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Dessy Hassanudin menegaskan bahwa Dekranasda Sumut akan terus mendampingi para perajin untuk mengembangkan keterampilan mereka. Selain itu, langkah-langkah pemasaran yang efektif juga akan terus diupayakan agar batik Kepulauan Nias bisa semakin dikenal dan diminati di berbagai belahan dunia.

Kesimpulan

Pelatihan membatik se-Kepulauan Nias bukan hanya sekadar acara pendidikan, tetapi juga bagian dari upaya lebih besar untuk membangun ekosistem yang mendukung pengembangan industri kreatif lokal. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kepulauan Nias, diharapkan dapat lahir generasi baru pengrajin batik yang tidak hanya mahir dalam teknik, tetapi juga mampu mengembangkan motif-motif yang memadukan kekhasan budaya lokal dengan sentuhan inovatif.

Dengan demikian, pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kepulauan Nias, serta sebagai bentuk nyata dari komitmen untuk melestarikan dan membangun kembali warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.(*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow