Jalan Rusak Parah di Nias Selatan: Jeritan Warga yang Terabaikan
Kepulauannias.com - Pernahkah Anda mendengar cerita tentang jalan rusak yang menjadi penghalang utama kehidupan masyarakat? Ini bukan sekadar cerita, tapi kenyataan pahit yang dialami oleh warga Kabupaten Nias Selatan, tepatnya di Kecamatan Uluidanotae dan Umbunasi. Selama bertahun-tahun, jalan sepanjang 8 kilometer ini menjadi momok besar yang menghambat aktivitas harian dan mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Jalan rusak parah di Nias Selatan menghambat ekonomi warga. Masyarakat menanti kepemimpinan baru yang mampu membawa perubahan nyata. - kepulauannias.com
Lubang-Lubang di Jalan: Lubang-Lubang di Kehidupan Warga
Jalan berlubang dengan kondisi yang memprihatinkan telah menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Nias Selatan. Berbagai kendaraan pribadi, sepeda motor, hingga angkutan umum harus berjuang melewati jalan yang penuh tantangan. Tidak jarang kendaraan terperosok ke dalam lubang besar, mengakibatkan kerusakan serius dan bahkan kecelakaan.
“Setiap kali melintas di jalan ini, kami merasa was-was. Takut kendaraan rusak, apalagi kecelakaan. Sudah banyak yang menjadi korban,” ujar Temasokhi Hulu, salah seorang warga setempat.
Selain mengancam keselamatan, kerusakan jalan ini juga berdampak langsung pada biaya hidup masyarakat. Perawatan kendaraan yang mahal menjadi beban tambahan bagi mereka, yang mayoritas adalah petani kecil dengan penghasilan pas-pasan.
Ekonomi Terganggu: Jalan Rusak, Harga Melambung
Bagi masyarakat pedesaan di Nias Selatan, jalan adalah urat nadi ekonomi. Namun, dengan kondisi jalan yang rusak parah, proses distribusi hasil pertanian menjadi sangat lambat dan tidak efisien. Produk seperti kelapa, pisang, dan hasil kebun lainnya sering kali mengalami kerusakan dalam perjalanan menuju pasar. Hal ini membuat harga jual turun drastis.
“Kami harus menempuh waktu lebih lama untuk membawa hasil tani ke pasar. Biaya transportasi juga meningkat karena kondisi jalan yang buruk. Ekonomi kami semakin sulit,” keluh Temasokhi.
Keterbatasan akses infrastruktur ini memengaruhi daya saing petani lokal. Mereka kesulitan menjual produk dengan harga wajar karena biaya distribusi yang tinggi.
Janji Kosong Pemerintah: Warga Merasa Dicueki
Masalah ini sebenarnya sudah lama disuarakan oleh masyarakat setempat. Namun, hingga kini, janji-janji pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan tersebut tak kunjung terealisasi. Pemkab Nias Selatan, di bawah kepemimpinan Bupati Hilarius Duha, dituding tidak serius menangani masalah ini meskipun sudah menjabat selama dua periode.
“Kami sudah bosan dengan janji-janji pemerintah. Bertahun-tahun kami menunggu perbaikan, tapi tidak ada tindakan nyata. Kami merasa dicuekin,” ungkap Ama Asmawati, salah satu warga yang kecewa.
Kekecewaan ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin daerah. Mereka berharap bupati yang baru akan membawa perubahan yang nyata.
Solusi dan Harapan Baru
Kerusakan jalan di Nias Selatan sebenarnya bukanlah persoalan yang tidak bisa diatasi. Dengan anggaran yang tepat dan komitmen yang kuat, masalah ini bisa segera diselesaikan. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyediakan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, namun sering kali dana tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Alokasi Anggaran yang Tepat Sasaran Pemkab Nias Selatan perlu memastikan anggaran infrastruktur benar-benar digunakan untuk perbaikan jalan.
Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat Mengajukan proposal proyek perbaikan jalan ke pemerintah pusat agar mendapat dukungan tambahan.
Transparansi Pengelolaan Dana Melibatkan masyarakat dalam pengawasan penggunaan anggaran untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan.
Prioritaskan Infrastruktur Dasar Menjadikan perbaikan jalan sebagai prioritas utama demi mendukung mobilitas dan perekonomian masyarakat.
Masa Depan yang Lebih Cerah
Masyarakat Nias Selatan kini menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru yang akan datang. Mereka ingin melihat perubahan nyata, dimulai dari perbaikan jalan yang selama ini menjadi penghalang utama kehidupan mereka.
“Kami hanya ingin hidup lebih baik. Perbaikan jalan ini akan membawa banyak perubahan positif, baik untuk keselamatan maupun ekonomi kami,” tutur Temasokhi penuh harap.
Dengan infrastruktur yang memadai, masyarakat Nias Selatan tidak hanya bisa menikmati akses transportasi yang lebih baik, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan. Semoga jeritan warga ini tidak lagi terabaikan dan menjadi awal dari perubahan yang selama ini diimpikan.
Kerusakan jalan di Nias Selatan adalah cerminan dari kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Perbaikan infrastruktur bukan hanya soal memperbaiki jalan, tetapi juga memperbaiki kehidupan. Semoga suara masyarakat ini sampai ke telinga yang tepat dan membawa perubahan nyata bagi Nias Selatan.-TG
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow