Aliansi Nias Terang Demo Tolak Relokasi PLTG 25 MW di Kantor PLN UP3 Nias

Aliansi Nias Terang Demo Tolak Relokasi PLTG 25 MW di Kantor PLN UP3 Nias

Smallest Font
Largest Font

KepulauanNias.com - Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Nias Terang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor PLN UP3 Nias. Tujuan utama dari demo ini adalah menyampaikan penolakan terhadap rencana relokasi mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 25 MW dari Kepulauan Nias ke Sulawesi. Para pengunjuk rasa meminta agar PT (Persero) PLN membatalkan rencana tersebut, yang mereka anggap akan merugikan masyarakat Nias.

Organisasi yang Terlibat

Berbagai organisasi dari Kepulauan Nias turut bergabung dalam aksi ini, antara lain:

  • DPC GRIB Jaya Gunungsitolo
  • DPC Pemuda Peduli Nias (PPN) Kota Gunungsitoli
  • LSM Gempur
  • Projo Nias
  • LSM Gempita
  • LSM Penjara
  • LSM GMBI
  • LSM Bakornas
  • LSM GBN
  • Markas Cabang Laskar Merah Putih Nias
  • DPP Ormas Omoda
  • MPC PP Nias Barat
  • LSM PKN
  • LSM Somasi

Pernyataan Para Pimpinan Aksi

Dalam orasinya, Darwis Zendrato, pimpinan aksi dari Aliansi Nias Terang, menegaskan penolakan keras terhadap pemindahan PLTG 25 MW dari Nias ke Sulawesi. Ia meminta agar PLN tidak mengorbankan masyarakat Nias dengan kebijakan sepihak yang tidak mempertimbangkan dampak bagi wilayah tersebut. Menurutnya, PLTG 25 MW adalah aset vital yang penting untuk suplai energi listrik di Kepulauan Nias.

Sementara itu, Sabarman Zalukhu, Ketua LSM Gempita Kepulauan Nias, mengekspresikan kekecewaannya terhadap rencana PLN tersebut. Ia mengungkapkan bahwa rencana relokasi PLTG tidak terdapat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Sabarman juga meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk mempertimbangkan pencopotan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, jika memang kebijakan relokasi ini merupakan inisiatifnya.

Tanggapan dari PLN

Menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa, Handoko, Senior Manager PT PLN Nusantara Power UP Belawan, menyatakan bahwa tidak ada rencana relokasi PLTG 25 MW dari Nias ke Sulawesi dalam RUPTL yang berlaku. RUPTL yang telah ditetapkan mencakup berbagai rencana dan strategi pengembangan sektor kelistrikan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing wilayah.

Aksi dan Konvoi

Aksi unjuk rasa dimulai dengan konvoi keliling Kota Gunungsitoli, yang melewati berbagai jalan utama seperti Lapangan Merdeka, Jalan Sirao, Jalan Kelapa, Jalan Diponegoro, Lapangan Pelita, Jalan Karet, Jalan Pancasila, Jalan Sudirman, dan berakhir di depan Kantor PLN UP3 Nias di Jalan Gomo, Kelurahan Pasar. Konvoi tersebut terdiri dari mobil komando, mobil khusus alat musik tradisional Nias, dan ratusan sepeda motor. Selama konvoi, massa aksi terus meneriakkan penolakan terhadap relokasi PLTG.

Sesampainya di kantor PLN, rombongan aksi diterima oleh Manager PLN UP3 Nias, Revi Aldrian, beserta jajarannya dengan pengawalan dari personel Polres Nias. Aksi ini diwarnai dengan pemukulan alat musik tradisional Nias yang khas dan diakhiri dengan maena, sebuah tarian tradisional Nias, yang turut diikuti oleh pihak PLN dan personel pengamanan.

Penutup

Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Nias Terang ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang mereka anggap merugikan dan tidak mempertimbangkan kepentingan lokal. Demonstrasi ini menunjukkan ketegangan antara kebutuhan masyarakat Nias akan energi listrik yang stabil dan kebijakan perusahaan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan masyarakat lokal.

Aksi ini juga mencerminkan pentingnya dialog antara pihak perusahaan dan masyarakat untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis tetapi juga dampak sosial dan ekonomi terhadap komunitas lokal.(*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow